5pengertian kesulitan belajar ciri faktor dan cara mengatasinya lengkap. Kesulitan penelitian ini adalah. Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan. Cara mengenal anak didik yang mengalami kesulitan belajar 21 b. Pengertian belajar 12 2. Cara mengatasi kesulitan belajar yang Kesulitanbelajar siswa faktor dan cara mengatasinya terlengkap pada dasarnya kepuasan dalam memperoeh kinerja akademik atau academic performance pada setiap siswa dapat dicapai dengan peluang yang sama tetapi faktanya dalam diri setiap siswa terlihat jelas terdapat perbedaan dalam kehidupan sehari hari seperti latar belakang keluarga kemampuan MenurutDimyati dan Mujdiono (2006), terdapat beberapa faktor yang dianggap menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar, antara lain yaitu sebagai berikut: a. Faktor Internal Siswa Sikap terhadap belajar. Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adabeberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik diantaranya; 1. faktor Internal 1) Tidak senang mencatat pelajaran yang telah di tulis oleh guru di papan tulis maupun perintah guru saat mendikte materi pelajaran. MemahamiApa Itu Slow Learner, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya. Slow learner adalah anak-anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata. Penyebabnya beragam, seperti faktor keturunan hingga trauma psikis. Untuk mengatasinya, orangtua bisa mencoba permainan kreatif dalam belajar hingga melibatkan teman-temannya. 3.67. 1Faktor internal Faktor internal adalah penyebab kesulitan belajar yang berasal dari individu siswa sendiri. Beberapa hal yang menyebabkan kesulitan belajar antara lain: gangguan pada kesehatan, kelainan pada pendengaran dan penglihatan, rendahnya konsentrasi belajar, dan lain sebagainya. 2.Faktor eksternal RdgamRN. Faktor penyebab kesulitan belajar bahasa Inggris dan solusi cara mengatasinya Di zaman yang semakin kompetitif dengan persaingan ini menuntut kita harus serba bisa, termasuk mampu berbahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Berlakunya MEA Masyarakat Ekonomi Asean hanyalah salah satu bukti bahwa saat ini kita tidak hanya bersaing dengan masyarakat bangsa sendiri untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, kita bersaaing dengan Negara luar. Sistem mencari pekerjaan sekarang sudah terbuka lebar, tak lagi dibatasi sekat antar Negara, tidak mesti orang Indonesia hanya bisa mencari pekerjaan di negaranya, tapi bisa juga ia mendapatkan pekerjaan di luar Negeri dengan kemampuan dan skill yang dimilikinya, salah satunya fasih berbahasa Inggris. Masyarakat Indonesia pada umumnya kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris, faktor utamanya adalah karena bahasa ini bukanlah bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Nah, berikut penulis telah merangkum beberapa kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris 1. Pronuncation Ada beberapa kata dalam bahasa Inggris yang yang apabila diucapkan maka penyebutannya samara tau bahkan tidak jelas sama sekali, misalnya pada kata “the” huruf “t” dan “h” terdengar samar, yang kita dengarkan hanyalah “de’” Pada kata “love”, keseringan kita mengucapkannya dengan “laf”, padahal dalam bahasa Inggris ketika beda pengucapan maka maknanya akan berbeda pula. Yah,,, namanya juga lidah orang Indonesia, harus terlipat-lipat dalam mengucapkan tiap kata yang ada. hehe Sulit yah ? hehe tapi bukan berarti kalian tidak bisa. 2. Terlalu banyak kosa kata Waktu SMA saya biasa jengkel ketika belajar yang namanya grammar, kepala bisa pusing untuk menghapal tensis-tensis itu, belum lagi perubahan kata yang harus disesuaikan dengan isi kalimat misalnya “good”, “better”, “best” dan masih banyak lagi yang sejenis dengan itu. Adapula kata yang memiliki makna lebih dari satu, misalnya “get” bisa diartikan mendapat, bisa juga diartikan menyuruh, tergantung konteks kalimatnya. Kalau dalam bahasa Indonesia ini seperti materi homonim, homofon dan homograf. tambah pusing kan ? hehe jangan dulu ! masih ada kesulitan berikutnya. 3. Lingkungan yang tidak mendukung Sahabat pembaca blogger tahulah seperti apa lingkungan yang dimaksudkan, Lingkungan di sini diartikan sebagai tempat kita sehari-hari beraktifitas, sangat jarang bahkan hampir tidak ada orang disekitar kita yang bisa diajak sama-sama untuk berbagi terkait perbendaharaan dan kemampuan yang kita miliki. Boro-boro mendapat teman berbagi, sudah untung kalau tidak dipandang sinis sama tetangga, “sok-sok pakai bahasa Inggris, pakai saja bahasa daerah sendiri biar lebih nyaman”, seperti itu kata mereka. Sedih yah  Tapi tenang, tidak usah sedih ! saya akan memberikan tips agar kalian mudah belajar bahasa Inggris. Lanjutkan membaca 6 Tips cara belajar bahasa inggris bagi pemula Nantikan artikelnya sebentar malam yah Sebagian anak dapat mengalami masalah dalam mempelajari informasi baru. Meski terlihat normal, mereka membutuhkan lebih banyak waktu ketimbang anak-anak lain pada umumnya. Kondisi yang dikenal sebagai slow learner ini berpotensi menimbulkan kesenjangan dan berdampak buruk pada penderitanya. Jika Anda khawatir si kecil mengalaminya, Anda dianjurkan untuk memahami ciri-ciri anak slow learner, kemungkinan penyebab, hingga langkah-langkah untuk beradaptasi dengannya. Apa itu slow learner? Dikutip dari kamus American Psychological Association APA, slow learner adalah anak-anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata. Istilah slow learner juga sering disematkan secara tidak tepat untukanak-anak dengan disabilitas intelektual ringan dan anak-anak yang perkembangan intelektualnya lambat Walaupun demikian, anak slow learner tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok dari segi fisik, sosial, dan emosionalnya. Mereka pun kerap ditempatkan di kelas yang sama dengan anak-anak lainnya. Dilansir dari School Psychologist Files, slow learner adalah istilah untuk mendeskripsikan seorang anak yang memiliki keterampilan akademik memadai untuk belajar, tetapi pada tingkat dan kedalaman di bawah rata-rata dari anak-anak sebayanya. Kebalikan dari slow learner adalah fast learner. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya? Fast learner artinya adalah seseorang yang memiliki keterampilan untuk menjadi pemikir strategis dan pendengar yang baik sehingga bisa diaplikasikan untuk belajar dan menyerap informasi dengan cepat. Mengenal tanda-tanda slow learner Anak yang slow learner bisa kesulitan dalam mempelajari sesuatu. Mereka juga mengalami hambatan dalam menguasai suatu keterampilan sampai mahir. Gangguan ini umumnya mempengaruhi kerja otak dalam melakukan keterampilan verbal dan nonverbal. Berikut adalah ciri-ciri kesulitan belajar yang bisa dialami anak slow learner 1. Keterampilan membaca Beberapa pakar menyebut anak yang lambat dalam menunjukkan kemampuan membaca mengalami disleksia. Dalam kasus ini, anak mungkin kesulitan dalam memahami dan mengingat kata yang dibaca. Bisa juga mereka mengalami kesulitan memilih huruf yang tepat untuk disebutkan atau mengombinasikannya dalam sebuah kata atau kalimat. Jika keterampilan membaca sudah bisa dikuasai, anak-anak slow learner tetap menemukan kesulitan dalam beberapa hal, misalnya Ejaan dari beberapa kosakata baru Membaca dalam kecepatan biasa Memahami apa yang mereka baca Mengingat apa yang mereka baca Mampu membuat kesimpulan dari yang mereka baca. 2. Keterampilan menulis Selain membaca, slow learner juga dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis. Pasalnya, menulis merupakan keterampilan yang lebih kompleks dibanding membaca. Anak butuh menghubungkan sensor motorik mereka dalam melihat, memproses informasi, lalu menuangkannya dalam kata-kata. Ciri-ciri kesulitan belajar ini dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya Kesulitan dalam menuangkan pikiran ke dalam tulisan Menulis dengan lambat Tulisan tangan yang sulit dibaca Teks yang sulit dipahami Tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang membingungkan. 3. Keterampilan berhitung Anak yang slow learner kesulitan menghitung penjumlahan dan pengurangan Salah satu keterampilan dasar yang mungkin sulit dikuasai anak slow learner adalah berhitung. Kesulitan tersebut dapat menyebabkan mereka mengalami Kesulitan memahami angka dan urutannya Kesulitan menghitung dalam sistem penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian Kesulitan menggunakan simbol dalam matematika Kesulitan memecahkan masalah yang butuh hitung-hitungan di dalamnya Kesulitan menghafal kalkulasi dasar. 4. Keterampilan nonverbal Ciri-ciri anak slow learner juga bisa dilihat dari keterampilan nonverbalnya. Anak dengan gangguan belajar ini juga mengalami masalah dalam mengartikan informasi nonverbal lainnya. Mereka bisa saja kesulitan menghafal sesuatu, mengetahui letak benda, berinteraksi dengan lingkungan, dan keterampilan lain yang dibutuhkan dalam kehidupan sosial. Anak-anak dengan kesulitan belajar ini biasanya dapat mengalami kesulitan dalam sejumah hal, seperti Mengoordinasikan anggota tubuh dengan baik Menangkap isyarat nonverbal, seperti ekspresi wajah atau bahasa isyarat lainnya Menggunakan pilihan kata yang tepat Melakukan keterampilan motorik halus Memberikan perhatian pada sesuatu Memahami bacaan atau omongan yang disebutkan oleh orang lain Penyebab anak mengalami slow learner Slow learner tidak terjadi dengan sendirinya pada anak. Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab slow learner pada anak. 1. Faktor keturunan Keturunan termasuk salah satu kemungkinan penyebab anak lambat belajar. Jika Anda termasuk salah satunya, cobalah untuk mengantisipasi kemungkinan masalah ini terjadi pada buah hati Anda. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan penanganan yang tepat. 2. Gangguan saat hamil dan melahirkan Kemungkinan penyebab slow learner lainnya adalah paparan alkohol atau obat-obatan yang bisa mengganggu perkembangan janin saat hamil. Bukan hanya itu, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah juga bisa menyebabkan masalah yang sama. Faktor pertumbuhan rahim yang buruk juga sering dikaitkan dengan slow learner. 3. Trauma psikis Anak bisa mendadak menjadi slow learner akibat perlakukan buruk Slow learner juga bisa disebabkan karena faktor eksternal. Salah satunya adalah perlakuan buruk dari orang-orang di sekitar anak. Perlakuan buruk, apalagi jika berkelanjutan, dapat memicu trauma psikis pada anak. Faktor ini dinilai mampu mempengaruhi perkembangan otak anak. 4. Trauma fisik Kecelakaan yang menyebabkan cedera kepala atau sistem saraf juga termasuk kemungkinan penyebab gangguan belajar anak, termasuk slow learner. 5. Paparan zat beracun Makanan dan benda-benda yang terkontaminasi zat beracun juga dapat menjadi faktor penyebab kesulitan belajar ini. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan dan mengonsumsi berbagai produk, terutama yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Tips menghadapi anak slow learner Tugas Anda sebagai orangtua adalah memberikan perhatian lebih kepada anak. Kasih sayang dan cinta dari Anda lebih dibutuhkan dibandingkan dengan pola belajar keras untuk membuatnya bisa seperti anak-anak lain. Orang yang seharusnya bekerja keras dalam menghadapi masalah ini adalah Anda. Kesabaran dan perilaku yang baik bisa membantu anak slow learner menganggap bahwa semua ini ada jalan keluarnya. Mereka akan merasa bahwa ada harapan besar yang diberikan orangtuanya. Lakukan beberapa hal di bawah ini supaya Anda bisa beradaptasi dengan anak yang memiliki gangguan belajar seperti slow learner. 1. Meyakinkan diri sendiri Yakinlah bawah kondisi ini bisa diatasi oleh Anda dan anak. Mungkin ada beberapa rintangan yang akan dihadapi di kehidupan sosial dan sekolah anak. Maka dari itu, Anda perlu menemukan sekolah terbaik untuk si kecil. Di sisi lain, Anda juga perlu mengapresiasi setiap pencapaian kecil dalam perkembangan anak. 2. Cari tahu banyak hal Mencari banyak referensi tentunya perlu Anda lakukan. Lakukan banyak riset dengan membaca berbagai buku dan artikel tentang slow learner. Selain itu, konsultasi dengan dokter dan ahli juga dapat membantu Anda memahami masalah ini. 3. Cari jalan terbaik untuk anak Anda mungkin harus mengulang beberapa hal sampai anak mengerti. Di sinilah, Anda harus kembali belajar untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan mereka. Hal ini kemungkinan dapat menyebabkan Anda frustrasi untuk menemukan cara terbaik mengajari anak. Jika cara yang tepat sudah ditemukan, Anda akan menjadi orang yang paling bahagia. 4. Menularkan energi positif Orangtua akan selalu jadi panutan anak. Untuk itu, Anda harus selalu menularkan energi positif kepada si kecil. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar sayang kepada anak. Terapkan juga semua yang Anda pelajari sebaik mungkin kepada mereka. 5. Perhatikan diri Anda juga Meskipun sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan dalam membimbing anak slow learner, Anda tidak boleh lupa untuk memperhatikan diri sendiri. Sisihkan waktu untuk beristirahat supaya stres yang Anda rasakan bisa mereda. Sebaiknya, Anda jangan menumpuk perasaan tersebut karena dapat menular kepada anak. 6. Belajar dengan cara yang kreatif Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses menuntut ilmu dari anak slow learner. Supaya mereka dapat belajar dengan maksimal, cobalah gunakan metode belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan, misalnya menggunakan permainan atau belajar di alam bebas. 7. Melibatkan teman-teman sebayanya Terkadang, anak-anak slow learner dapat dipandang sebelah mata oleh teman-teman di kelasnya. Dalam kasus yang lebih parah, bisa saja beberapa temannya melakukan bullying atau perundungan. Jika ini kasusnya, orangtua disarankan untuk bekerjasama dengan guru untuk mensosialisasikan kondisi slow learner kepada teman-teman anak. Mintalah mereka untuk berempati agar anak slow learner bisa merasa didukung dan akhirnya belajar secara maksimal di sekolah. Baca JugaMemahami Pengertian Cita-cita Anak Beserta Manfaat hingga Contohnya15 Ciri-Ciri Anak Indigo yang Dapat Diidentifikasi Orangtua7 Cara Mengatasi Kekerasan di Sekolah yang Perlu Diketahui Orangtua Catatan dari SehatQ Slow learner bisa terjadi pada anak karena keturunan, gangguan sewaktu dalam kandungan, hinga perlakuan buruk. Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus bekerja keras dalam membimbing anak. Anda dituntut untuk lebih banyak belajar dalam menghadapi anak yang mengalami gangguan slow learner. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar slow learner dan gangguan belakar, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. Ilustrasi Insomnia. int 5. Perubahan Lingkungan atau Jadwal Tidur Perubahan lingkungan yang drastis, seperti perjalanan ke zona waktu yang berbeda atau perubahan jadwal tidur yang tidak konsisten, dapat mempengaruhi ritme sirkadian dan mengakibatkan insomnia. Selain itu, Insomnia yang tidak diatasi dengan baik dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Berikut ini adalah beberapa bahaya insomnia yang dapat terjadi 1. Gangguan Fungsi Kognitif Kurangnya tidur yang berkualitas dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, termasuk konsentrasi, fokus, dan kemampuan memori. Ini dapat menghambat produktivitas di tempat kerja, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. 2. Gangguan Kesehatan Mental Insomnia dapat menjadi faktor risiko untuk perkembangan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar. Kurang tidur yang kronis dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak dan memperburuk gejala kondisi mental yang sudah ada. 3. Risiko Kecelakaan Kurang tidur dapat mengganggu kewaspadaan, refleks, dan waktu reaksi seseorang. Ini meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, dan kejadian tidak aman lainnya. 4. Penurunan Fungsi Imun Tidur yang tidak memadai dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat proses penyembuhan tubuh setelah sakit atau cedera. 5. Masalah Kesehatan Fisik Insomnia yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan fisik, termasuk penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku siswa seperti suika berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk kuliah, dan sering kabur dari sekolah. Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu factor internal dan factor juga Sulit Belajar Bahasa Indonesia? Inilah 3 PenyebabnyaFaktor internal siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam siswa sendiri. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kurangnya kemampuan psiko fisik siswa yaitu a Yang bersifat kognitif antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual atau intelegensi siswa. b Bersifat afektif antara lain labilnya emosi dan sikap. c Bersifat psikomotor antara lain seperti keterganggunya alat- alat indra penglihat dan pendengar. Baca juga Mengatasi Anak Sulit Belajar dengan Benar dan Tepat Faktor eksternal siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa. Faktor eksternal siswa meliputi segala situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa, faktor lingkungan ini meliputi a Lingkungan keluarga contohnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b Lingkungan perkampungan atau masyarakat contohnya wilayah perkampungan kumuh atau teman sepermainan yang nakal. c Lingkungan sekolah contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat belajar yang berkualitas juga Semangat Belajar Turun? Coba 7 Cara Ini untuk Merangsang Kembali Semangat BelajarBeberapa cara dalam mengatasi kesuitan belajar antara lain yakni meningkatkan motivasi dalam belajar, memiliki tujuan belajar dan sasaran yang hendak dicapai, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, melengkapi sarana belajar, mengatur waktu belajar dirumah dan sekolah, membuat rangkuman, skema dan catatan bagi pelajaran yang dianggap penting atau sulit, menciptakan hubungan harmonis dengan guru, teman, maupun keluarga agar tidak membebani pikiran dan perasaan, bergaul dengan orang-orang yang mendukung keberhasilan belajar. Lihat Pendidikan Selengkapnya Jenis-jenis masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya belajar bisa dialami oleh siapa saja, khususnya bagi siswa dan siswi di sekolah. Ada berbagai faktor penyebab yang membuat anak anak sulit untuk berkonsentrasi pada saat belajar baik masalah internal atau juga eksternal. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Hal ini penting untuk diperhatikan supaya tidak mengganggu perkembangan belajar anak sesuai dengan belajar bisa terlihat dengan jelas ketika siswa dan siswi tidak mampu memahami materi pembelajaran atau praktik dengan baik, hasil pencapaian belajar yang masih kurang, serta kurang menikmati proses belajar baik disekolah maupun dirumah. Masalah kesulitan belajar ini bisa terjadi tidak hanya disekolah melainkan juga kesulitan dalam belajar tidak segera diatasi, maka sampai seterusnya anak tidak akan bisa mencapai hasil prestasi pendidikan yang memuaskan, bahkan akan berdampak pada tingkat pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi dimana ia tidak bisa beradaptasi dengan teori pembelajaran yang diberikan oleh bapak atau ibu guru. Oleh sebab itu mari identifikasi jenis jenis masalah kesulitan belajar siswa, mencari faktor penyebabnya lalu cara mengatasinya sesuai dengan masalahnya tersebut. Silahkan simak pembahasan berikut masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya1. Masalah Internal• DisleksiaApa itu Disleksia? Disleksia merupakan salah satu jenis gangguan belajar yang bisa dialami oleh siapa saja dimana seseorang akan kesulitan untuk membaca ataupun menulis. Anak dengan Disleksia akan merasa kesulitan dalam hal merangkai huruf menjadi kata, lalu kata menjadi kalimat sampai dengan kalimat menjadi tersebut dapat terlihat juga pada saat berbicara, dimana anak akan susah dalam mencari kata atau istilah yang sesuai dengan maksudnya. Anak dengan gangguan belajar jenis Disleksia biasanya memiliki kemampuan dalam hal memahami konteks bacaan yang rendah serta tata Bahasa yang kurang baik.• DisgrafiaSelanjutnya ada jenis kesulitan belajar yang dinamakan Disgrafia. Disgrafia sendiri merupakan jenis gangguan belajar yang membuat anak kesulitan dalam hal menulis. Biasanya anak dalam kondisi ini akan memiliki tulisan tangan yang jelek, kurang dalam mengeja serta kesulitan untuk menuliskan apa yang ia rasakan atau sesuatu yang ingin diungkapkan.• DispraksiaBerbeda dengan kedua gangguan diatas, Dispraksia merupakan kesulitan belajar anak yang ditandai dengan adanya gangguan pada kemampuan motoriknya. Kemampuan motorik rendah tersebut akan membuat anak mengalami kesusahan dalam mengordinasikan angota tubuhnya atau melakukan pergerakan satu ciri yang dapat orang tua amati dari anak anak dengan kesulitan Dispraksia adalah anak sering menabrak atau membentur orang lain atau benda diam. Dalam hal ini anak juga akan merasakan kesulitan belajar seperti belajar menulis, berbicara, mengetik dan lain lain.• DiskalkuliaDiskalkulia membuat anak kesulitan dalam memahami konsep matematika atau hal hal yang berhubungan dengan menghitung. Namun, gangguan ini pada setiap orang berbeda beda. Misalnya saat di sekolah dasar awal, kondisi ini membuat anak sulit dalam mengenali angka bahkan belajar berhitung. Seiring bertambahnya usia nya, gangguan tersebut biisa terlihat jelas saat ia sulit memecahkan hitungan dan menghafalkan perkalian.• Auditory processing disorderKalau yang satu ini merupakan kondisi dimana adanya kelainan otak untuk memproses suara. Nah, yang dimaksud bukanlah gangguan pendengaran, melainkan kelainan untuk memahami suara orang lain. Misalnya seorang yang mengalami Auditory processing disorder akan sulit membedakan satu suara dengan suara lainnya. Bahkan mereka juga akan kesulitan dalam mengikuti perintah suara maupun mengingat hal yang didengar.• Visual processing disorderVisual processing disorder adalah kesulitan dalam membedakan dua objek yang memiliki bentuk yyang mirip. Anak juga sulit dalam mengordinasikan tangan dan mata mereka secara bersamaan. Ya dengan kata lain pengidap Visual processing disorder akan kesulitan dalam meninterpretasikan informasi Mengatasinya Mendeteksi kesulitan belajar anak seperti yang dipaparkan diatas mungkin tidak mudah. Sebab gejala yang muncul bisa jadi umum dan tidak khas. Belum lagi anak yang sudah cukup besar, mungkin malu untuk mengakui bahwa ia memiliki masalah gangguan belajar dan menyembunyikan kesulitannya tersebut. Meskipun demikian, baik orang tua maupun tenaga pengajar guru disekolah perlu berdiskusi terkait kemampuan belajar tersebut. Orang tua bisa berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak, psikiater atau psokolog untuk mengetahui kondisi gangguan belajar anak dan melakukan cara untuk siswa memiliki kesulitan belajar tersebut, dokter biasanya akan menyarankan beberapa langkah untuk merawat anak supaya bisa perlahan lahan mengatasi kesulitan belajarnya sebagai berikut TerapiTerapi bisa dilakukan untuk membantu dalam hal meningkatkan kemampuan motorik anak atau siswa dengan kesulitan belajar. Misalnya mereka bisa belajar menulis dengan baik sesuai dengan kondisi nya tersebut melalui terapi okupasi. Ada juga terapi wicara yang membantu anak dengan kesulitan untuk berbicara atau sulit untuk merangkai kata kata yang beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat yang berfungsi untuk meredakan depresi ataupun gangguan kecenasan yang dapat dirasakan anak pada saat sedang belajar. Misalnya siswa dengan kesulitan belajar dan ADHD maka akan mendapatkan obat khusus yang membantunya untuk bisa berkonsentrasi di bantuan belajarAnak dengan berbagai kesulitan yang sudah kita bahas sebelumnya perlu mendapatkan bantuan belajar tambahan dari guru maupun orang tua. Misalnya dengan menyediakan guru les yang sudah berpengalaman dan terlatih untuk mengajar anak dengan kesulitan belajar. Di sekolah umum tidak jarang, adanya kerjasama antara guru dan orang tua. Misalnya anak ditempatkan di tempat duduk yang memudahkannya untuk bertanya dan memahami materi, serta guru bisa memberikan tugas sesuai dengan Masalah EksternalTidak hanya hal hal diatas yang dapat membuat anak atau siswa kesulitan dalam belajar, ada masalah internal tentu juga ada masalah eksternal atau masalah dari luar seperti lingkungan. Beberapa masalah eksternal yang membuat siswa sulit belajar adalah cara mengajar guru yang sulit dipahami, bahan ajar yang terbatas, tugas yang terlalu banyak, kurang berpartisipasi dalam belajar yang tidak nyaman atau bahkan bisa juga masalah hubungannya dengan orang lain. Seperti masalah keluarga, orang tuanya dirumah atau dengan teman temannya disekolah yang membuatnya tidak konsentrasi belajar. Jika hal demikian yang terjadi perlu dilakukan evaluasi terkait faktor penyebab kesulitan dalam belajar hal yang bisa dilakukan guru dan orang tua adalah menggunakan prior knowledge, selalu evaluasi, ajak siswa dalam berpartisipasi secara aktif, hindari memberi tugas yang terlalu banyak, mengajarkan cara membuat catatan, pendekatan personal, membentuk kelompok belajar, membuat bentuk dialog interaktif antara guru dan siswa, membuat lingkungan belajar yang nyaman dan lain diatas adalah informasi terbaru yang mengulas terkait jenis jenis masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya secara lengkap. Tidak hanya guru yang bertanggung jawab dalam membantu anak mengatasi kesulitan belajarnya, melainkan orang tua juga bertanggung jawab untuk membimbing anak khususnya pada saat dirumah sebagai pendidikan yang anak anak itu berbeda, ada yang mandiri dan bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri dalam hal proses belajar. Namun yang lain lagi tidak bisa menangani kesulitan belajar sendiri. Disinilah peran orang tua dan guru untuk mengarahkan anak anak supaya mampu menganalisis kesulitan belajar mereka dan mengatasinya serta coba memberikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih mudah. Semoga bermanfaat.

faktor penyebab kesulitan belajar dan cara mengatasinya